Pada masa lalu, cara terbaik untuk menyimpan uang adalah dimasukkan ke dalam kaleng biskuit kemudian kaleng itu disimpan dibawah tempat tidur. Tetapi pada saat ini, cara yang lebih masuk akal adalah dengan menyimpannya di bank. Ada satu cara lagi yang juga aman dan efektif dan merupakan alternatif yang cukup menarik yaitu asuransi jiwa.
Dengan menyisihkan jumlah yang sama melalui program asuransi jiwa, seorang penabung yang bijaksana dijamin bisa mencapai tujuannya. Bagaimana caranya?
Sebagai contoh seorang laki-laki yang bisa menabung Rp. 10 juta setiap tahunnya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa mengakumulasi Rp. 1 Milyar? tepat sekali – 100 tahun, itupun belum pasti. Tetapi dengan menabung melalui asuransi jiwa, jika ternyata si penabung kelak meninggal dunia atau menderita cacat, dia tetap dipastikan akan mendapatkan Rp. 1 Milyar
Banyak orang percaya bahwa asuransi jiwa adalah bentuk tabungan yang lebih baik karena alasan-alasan dibawah ini:
- Lebih teratur : kebiasaan menabung yang tidak teratur atau menabung hanya dikala ingin menabung, tidak menjamin adanya akumulasi uang
- Lebih disiplin : anda diharuskan membuat komitmen untuk menabung sejumlah uang, pada waktu yang sama setiap tahun
- Tabungan itu milik anda tetapi bisa begitu saja diambil kapan dibutuhkan, dengan demikinan mencegah timbulnya keinginan untuk mengambil uang, karena dapat mengaburkan tujuan semula dari menabung.
Kadang-kadang orang bingung karena pemakainan kata ” tabungan”. Sebagai contoh saya sering mendengar orang berkata, ” saya menabung supaya bisa pergi berlibur di bulan Desember”. Itu adalah salah kaprah. Mereka sebenarnya tidak benar-benar menabung hanya mengusahakan penangguhan pengeluaran sampai bulan Desember. Atau yang lebih tepat adalah ” Cash in transit”. Karena nanti tanggal 1 Januari tidak ada apa-apa lagi yang tersisa di tabungan.
Jadi apakah anda sudah mulai memikirkan alternatif lain selain menyimpan uang di bank?
Leave a Reply